Selasa, 03 November 2015

TARIAN TRADISIONAL: WANDA PA'U DAN TOJA PALA

[caption id="attachment_183" align="alignnone" width="300"]Tarian (Toja) Pala Oleh Para Gadis dari Ndona Tarian (Toja) Pala Oleh Para Gadis dari Ndona[/caption]

TARIAN WANDA PA’U

Salah satu tarian tradisional yang berkembang pada masyarakat ende lio adalah tarian wanda pau. Tarian wanda pa,u merupakan tarian massa yang penampilannya secara perseorangan atau individual dalam suatu acara, diamana para penari menari dengan selendang dengan diiringi musik Nggo wani dan Lamba ataupun dengan musik feko genda.

  1. Arti Tarian Wanda Pa,u: Sesuai nama dan asal bahasanya Tarian wanda pa’u dapat diartikan sebagai tarian mengover selendang. Wanda dalam ungkapan masyarakat ende lio dapat diartikan dengan tarian, sedangkan pa,u dapat diartikan dengan over, tukar, ataupun buang. Namun dalam konteks seni tarian ini dapat diartikan sebagai tarian mengover kain selendang.


Tarian ini biasanya dilakukan bila seorang penari wanita atau pria selesai menari, si penari tersebut akan memberikan selendang kepada wanita atau pria lainnya untuk menari. Kemudian hal tersebut akan terus berulang atau di over pada setiap wanita atau pria yang menjadi sasaran yang akan di over atau diberikan selendang tersebut.

[caption id="attachment_184" align="alignnone" width="300"]Para Bule Australia Menari Wanda pau di Kampung Radaara Ndona Para Bule Australia Menari Wanda pau di Kampung Radaara Ndona[/caption]

  1. Fungsi Tarian : Sesuai namannya, tarian wanda pau, atau tarian saling mengover selendang merupakan sebuah ungkapan kegembiraan dalam suatu acara. Biasanya tarian tersebut akan terjadi pada acara pernikahan, upacara adat seperti selesai panen hasil bumi. Namun kemudian saat ini tarian tersebut berkembang hingga ketika penyambutan tamu.

  2. Cerita asal-usul.: Tidak ada sumber yang jelas tentang asal-usul atau pencipta tarian wanda pa,u ini karena tarian tersebut telah berkembang secara turun temurun hamper disleuruh wilayah suku ende lio. Namun dari penuturan lepas yang diwariskan, bahwa tarian wanda, pa,u muncul dari masyarakat suku lio sebagai sebuah ungkapan kegembiraan ketika dalam suatu acara seperti pernikahan, panen hasil bumi.


[caption id="attachment_185" align="alignnone" width="300"]Para Istri Mosalaki menari Toja Pala Menerima Kedatangan Mosalaki Nuakota Ndona Yang Akan Memasuki Tubu Kanga Para Istri Mosalaki menari Toja Pala Menerima Kedatangan Mosalaki Nuakota Ndona Yang Akan Memasuki Tubu Kanga[/caption]

SEKILAS TENTANG TARIAN (TOJA) PALA

Toja Pala secara harafiah dapat di artikan tarian penerimaan. Tarian (toja pala) merupakan tarian daerah yang dilaksanakan ketika acara adat untuk menerima kedatangan Mosalaki masuk di tubu kanga ataupun di saat akan mengeluarkan ana deo (patung) dari dalam rumah adat.

Seiring perkembangan zaman, toja pala ini juga dilakukan ketika menerima dan mengantar datangnya pengantin baik pria ataupun wanita hingga ke pelaminan, menerima kedatangan tamu ataupun juga dilaksanakan ketika upacara keagaaman seperti dalam acara penthabisan imam baru ataupun perarakan patung Bunda Maria.

[caption id="attachment_186" align="alignnone" width="300"]Para Ibu Terus Menari Sambil Mengiringi Kedatangan Mosalaki Nuakota Ndona Dalam Suatu Upacara Adat Para Ibu Terus Menari Sambil Mengiringi Kedatangan Mosalaki Nuakota Ndona Dalam Suatu Upacara Adat[/caption]

Dalam perkembangannya toja pala sudah banyak dimodifikasi dengan gerakan-gerakan lain sehingga terlihat unsur estetika namun tidak menghilangkan gerakan-gerakan aslinya.

Toja Pala dilakukan oleh beberapa kaum perempuan (Ibu-ibu ataupun para gadis) dengan gerak lenggak-lenggok yang gemulai sambil mengiringi kedatangan Mosalaki/Patung/Pengantin maupun tamu kehormatan hingga ketujuan yang diiringi dengan music suling ataupun gong.

Secara maknawi tarian ini merupakan ungkapan penghormatan dan keceriaan kepada tetua adat (mosalaki) ataupun tamu yang datang diwilayah tersebut.

OLEH : IHSAN.D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Beri Komentarnya