Jumat, 04 Desember 2015

UWI KAJU GA’U; KREASI KULINER KHAS ENDE LIO

UWI KAJU GAU KULINER ENDE LIO 2015

Mengenal kuliner local memang tiada habisnya. Setelah kali lalu penulis memaparkan kuliner local ende lio berupa are jawa, kali ini salah satu panganan local asli ende lio adalah Kreasi dari Ubi Kayu. Bagi masyarakat EndeLio, UwiKaju/UwiAi (UbiKayu/Singkong) merupakan panganan lokal yang menjadi makanan pokok dan sudah ada sejak masa nenek moyang. Salah satunya adalahUwiKaju/Uwi Ai Ga’u. Meskipun sama-sama berbahan dasar ubi namun uwi kaju ga’u belum sepopuler uwi ai ndota atau uwi ai punga.

Ubi kayu atau juga disebut singkong, tentu sudah sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari. Secara tradisional, ubi kayu/singkong sangat diminati karena singkong memang mengandung cukup tinggi kalori dan sumber energi yang baik. Dalam perkembangannya, singkong kini telah banyak dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam penganan, atau diambil patinya untuk berbagai macam keperluan.

Di daerah Nusa Tenggara Timur pada masa sebelum orde baru makanan pokokya itu adalah jagung dan ubi. Namun dengan perubahan zaman, cara pandang masyarakat terhadap jenis makanan tersebut cenderung kurang bagus. Saat ini, makanan dari umbi-umbian maupun jagung sebatas hanya pelengkap nasi atau makanan selingan. Padahal itu semua juga memiliki kadar karbohidrat yang tinggi dan juga merupakan karbohidrat kompleks yang sangat baik untuk energy tubuh dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Pandangan masyarakat saat ini meskipun sudah makan ubi ataupun jagung, namun itu sama saja dengan belum makan jika belum memakan nasi. Dalam bahasa lokal Ende makan ubi sama dengan “Rete Senge” artinya hanya untuk sekedar mengisi perut.

Pada masyarakat Ende Lio, Uwi Kaju/ Uwi Ai (Singkong) selain dibuat masakan uwi ndota juga dikreasi dan dikemas dalam kuliner lainnya yaitu Uwi Kaju/Uwi Ai Ga’u. Ga’u dalam bahasa setempat artinya aduk. Sehingga masakan tersebut merupakan campuran   ubi yang diaduk-aduk.

Meskipun tidak diketahui asal muasal dan pencetus kuliner yang satu ini, namun kuliner ini akrab dengan masyarakat Ende Lio sebagai selingan dari pola makan sehari-hari .Uwi Kaju Ga’u dikreasi dalam satu olahan   masakan dengan bahan dasarnya ubi kayu/singkong dengan beras yang dimasak dalam satu wadah.

Cara Pengolahan Uwi Kaju Ga’u.

Mula-mula beberapa batang ubi kayu/singkong dikupas. Setelah itu dicuci dengan air bersih sambil tetap direndam dalam wadah berisi air. Singkong kemudian di iris tipis-tipis seperti biji dadu hingga selesai. Selanjutnya 2 gelas beras dicuci dan dimasak terlebih dahulu hingga setengah matang dalam wadah periuk. Jika nasi sudah setengah matang irisan ubi dimasukan dan diaduk-aduk hingga tercampur dengan rata antara bagian atas, tengah dan bawah. Biarkan beberapa menit hingga campuran ubi dan nasi benar-benar matang. Jika sudah matang uwi kaju ga’u sudah siap dihidangkan dengan ditemani beberapa kuah misalnya kuah ikan asap yang disantan. Dengan kreasi ini Uwi Kaju/Uwi Ai Ga’u menjadi panganan pengganti dalam pola makanan sehari-hari bagi masyarakat.

Jangan pandang sebelah mata ubi kayu atau singkong (Manihot utilissima). Singkong sangat potensial sebagai bahan pangan sumber karbohidrat pengganti nasi. Keunggulan lain dari singkong adalah kaya akan vitamin A dan vitamin C. Singkong juga bisa diolah menjadi beragam kue dan masakan lezat serta bergizi.

Image singkong jenis makanan murah dan tidak bergizi harus ditepis. Faktanya, umbi singkong kaya akan kandungan zat gizi, seperti karbohidrat, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B, dan vitamin C. Dari sisi budidaya, singkong mudah tumbuh dan menghasilkan umbi yang melimpah. Sangat potensial sebagai alternatif pengganti sumber karbohidrat impor seperti beras.

OLEH : IHSAN D.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Beri Komentarnya